Zsa Zsa Zsu

Lewat lagu ini, kami ingin buat orang nostalgia lagi sama kampung halaman.
Kushandari Afriani Dewi, Ay. Katjie&Piering.

Pelita
Kemuning kita
Di kala diusainya senja
(Kinanti-Katjie&Piering)

Suara Ay begitu mengusik telingaku saat aku menghabiskan sore hari di batas kota Solo. Ada suatu magis di dalam suaranya. Aku jarang memutar lagu-lagu dari duo indie asal Kota Kembang ini. Pasalnya, aku akan terbawa perasaan saat mendengarkannya. Dan benar saja, ketika lagu Kinanti yang merupakan single perdana dari mereka membisingkan sore di batas kota, tetiba ruang ingatanku kembali pada suatu masa tentang hujan, sore, dan percakapan di kantin kampus. Sore yang kali ini membawa angin sejuk nan dingin, benar-benar menghunjam jantungku!

Setelah satu minggu ini aku tidak dapat berburu foto ketika sore tiba karena semesta tak merestui hal itu melalui rintik hujan, pada suatu sore di bulan Juni aku kembali bisa menikmati suasana sore dan berburu foto di tempat favoritku. Di tepi kota, di batas barat kota Solo.


Aku kemudian berkirim pesan kepada seorang kawan dan mengabarkan bahwa aku sedang berada di tempat biasanya. Selang beberapa saat, ia membalas jika akan menyusulku nantinya. Selagi menunggu kawanku itu datang, aku berburu foto suasana sore di tempat ini. Sore kali ini tidak begitu ramai hanya sesekali warga sekitar melintas. Pun dengan anak-anak kecil yang menghabiskan waktu sore mereka.

Ketika sedang asyik berburu matahari sore, seekor kupu-kupu terbang melintas di sekitarku. Perhatianku buyar. Yang semula kepada matahari sore kini dialihkan oleh seekor kupu-kupu yang tetiba melintas. Ia masih terbang ke sana kemari sembari menebarkan pesona kepaknya. Aku mencoba mengikutinya. Setiap kali aku mendekat, ia kabur dan terbang menjauh. Ketika aku kembali mengikuti dan mendekat kepadanya, kupu-kupu itu terbang lagi. Ia seolah sedang mempermainkanku!

Setelah mengikuti kupu-kupu tersebut untuk beberapa waktu, akhirnya aku mendapatkannya. Kupu-kupu itu telah aku bingkai dalam sebuah foto. Sayapnya terekam begitu indah. Aku dibuat terpesona olehnya. Untuk beberapa saat, terlintas untuk memilikinya. Akan tetapi, hal itu urung aku lakukan. Aku membiarkannya pergi. Aku tidak menyesal, justru aku merasa lega. Benar kata Tere Liye dalam Sajak Mata Air Perasaan jika memiliki dan melepaskan berasal dari mata air perasaan yang satu. Hanya berbeda tujuan alirannya. Tapi sejatinya sama. Memiliki bahkan bisa dalam bentuk melepaskan, membiarkannya terbang bahagia. Pun melepaskan bisa selalu berarti memiliki, memiliki kenangan terbaik. Lantas apakah perasaan yang demikian juga termasuk bagian dari proses Zsa Zsa Zsu? Aku pun tak tahu.


Ada perasaan puas yang meluap-luap meskipun rasa lelah terselip di antaranya. Setelah mengejar kupu-kupu tadi, aku bergeser ke kolong jembatan penghubung desa tempat aku memarkirkan sepeda motor. Kawanku yang aku hubungi tadi sudah datang. Ternyata ia mengamatiku saat aku merekam kepakkan indah kupu-kupu tadi.

Sore perlahan bergulir menuju waktu senja. Aku dan kawanku hanya duduk dan menikmati matahari sore yang menuju ufuk barat. Kami hanya saling diam ditemani berisiknya angin sore yang sejuk nan dingin, tetapi sesekali kami juga terlibat dalam sebuah percakapan.

“Kau belum menemukan kembali rasa itu, Bay?”
“Rasa apa yang kau maksud, Ja?”
“Zsa Zsa Zsu!”


Embusan napas menggeru dalam. Ada jeda sebelum aku membalas tanya yang mengejutkan dari kawanku itu.

“Entahlah, Ja. Saat ini aku tidak begitu memikirkan hal itu. Jika ada yang mampu membangkitkan perasaan itu, aku pasti akan amat senang. Namun, jika tidak, ya, jalani saja seperti kata Mbah Nem.”
“Aih, mengapa kawanku ini tetiba berubah bijak bagaikan Pak Tua yang sedang menasihati Borno. Hahaha.”


Di antara kesunyian sore kali ini, ada sebuah percakapan hangat dengan kawan lama. Sepenggal kalimat, bermula dari Zsa Zsa Zsu, lalu cerita demi cerita mulai terkembang bak layar pada perahu yang ditiup oleh sang bayu.

***

Sore kali ini ada luapan perasaan bahagia yang tak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Selain bisa berburu foto lagi dan bertemu dengan kupu-kupu yang memikat hatiku, ada kabar dari kawan lama, kawan kos semasa kuliah dahulu baru saja menjadi seorang ayah, pun dengan kabar-kabar baik lainnya. Perasaan bahagia ini seperti aku menemukan kembali Zsa Zsa Zsu, tetapi bukan perkara asmara.

Dan, di penghujung sore ini, aku pun berharap akan segera kembali bertemu dengan Zsa Zsa Zsu. Bertemu dengan perasaan bahagia yang tetiba muncul begitu saja saat seseorang sedang jatuh cinta. Semoga, semoga, dan semoga.

Post a Comment

0 Comments