Buku Pertama ~ Pakelonan Series

Akhirnya, setelah dua tahun lamanya secuil kisah perjalanan masa muda jejaka Pakelonan bisa rilis juga. Ini novel? Bukan, tetapi hanya kumpulan kisah perjalanan masa muda di rumah merah jambu: Pakelonan.


Kita dahulu tak pernah saling mengenal bahkan aku sendiri pun juga tak pernah menyangka jika akan bertemu teman seperti kalian, hahaha. Berpikir untuk bertemu saja tidak, apalagi mengenal lebih jauh tentang kalian. Tapi kalian adalah teman tergokil, terkeren, ter-absurd, dan entah ter- apalagi yang bisa menggambarkan kalian. Kalian benar-benar menakjubkan.
Aku paham jikalau kita akan sulit untuk bersua lagi bahkan sekedar berbalas sapa saja sudah tak sesering dahulu. Masa kita memang telah usai dan kita pun memasuki masa yang baru tapi satu harapan kecil adalah entah kapan nanti kita bisa sedikit mengulang masa-masa itu, masa dimana hanya ada kita dan segala tawa tanpa ada beban yang melanda.

Ini adalah pertama kalinya meluncurkan sebuah buku dan khusus dipersembahkan untuk New Pakelonan Cotangen. Entah hanya yang datang dan pergi begitu saja maupun yang selalu hadir di Pakelonan sampai dalam satu selimut bersama, hahaha. Edisi Infras masih di draft dan masih menguatkan hati untuk tidak baper ketika menuliskan kisahnya, hehehe.
Dibuat dengan bantuan dari nulisbuku.com, sebuah website yang menyediakan jasa untuk menerbitkan sebuah karya novel, buku, dan semacamnya secara mandiri. Nulisbuku hanya menjadi jalan tengah untuk menerbitkan sebuah karya untuk promosi misalnya dilakukan secara self-publishing, artinya promosi buku dilakukan oleh penulis itu sendiri.


Buku Pakelonan bisa didapat di nulisbuku.com kemudian masuk bagian search dan ketik Pekelonan atau bisa klik di sini. Di situ juga akan bisa mendapatkan preview naskah yang bisa diunduh dengan klik bagian read sampel guna sebagai tester bagi pembaca. Buku ini jauh dari kata sempurna, semua dilakukan sendiri termasuk proses edit naskah. Masih ada huruf yang terselip di 15 kata, harusnya bisa direvisi tapi aku membiarkan itu karena ada alasan tersendiri.
Pengalaman dan cara menerbitkan buku bisa dibaca di post sebelumnya atau klik di sini.

PAKELONAN ini hanyalah beberapa kisah dari kita. Ingat bagaimana kita bertemu? Bagaimana perjalanan 12-12-12 bertajuk The Journey? Atau masih ingat kisah kita di puncak Hargo Dumillah? Ingatkah kalian? Ahhh... perihal menikmati purnama dengan secangkir kopi atau cerita kita di Tlaga Dlingo, masihkah kalian ingat? Dan masih banyak lagi kisah yang tergoreskan dalam seri PAKELONAN. Aku hanya mencoba merangkai kisah-kisah kita dahulu, sayang jika hanya disimpan dalam ingatan kita karena aku masih percaya bahwa sebuah goresan tinta itu jauh lebih abadi daripada sekedar ingatan belaka.
Tidak semua kisah yang kita lalui tertuang dalam buku ini, karena begitu banyak kisah yang kita ciptakan. Dari awal bagaimana kita berjumpa, bertemu dengan Mas Awan dan Mas Tio hingga Mbak Wury sing ngono kae pokoke ngono kae hehehe, hingga meninggalkan begitu banyak rindu yang membuat candu di rumah itu, rumah merah jambu yang kita sebut: New Pakelonan Cottagen.

"Lama tak jumpa. Sudah mulai susah ngumpulinnya, udah mencah kemana-mana. Ini sebagian kecil dari pecahan itu." ~ Tupai.
Seperti kata Tupai Loncat di atas, kita sudah terpisah menjadi beberapa bagian. Untuk sebuah kata temu adalah hal yang sungguh mahal harganya. Mungkin dengan beberapa kisah yang tertuang dalam buku ini sedikit bisa memberikan rasa lega pada rindu yang kian menyiksa.
Entah sekarang kalian ada di mana, yang jelas serpihan hati yang hilang bersama kepergian kalian selalu haus akan sebuah perjumpaan.
Kita bertemu, kita berkisah, dan kita berpisah. Semua terekam, semua terkisah, dan semua tertinggal, tertinggal di rumah merah jambu ~ Pakelonan.
Sampai jumpa lagi, Hei Teman Seperjuangan.
Suatu anugerah bisa bertemu dan mengenal kalian semua.

Post a Comment

0 Comments