Pantai Srau: Eksotisme Tiga Dalam Satu Dekapan

Pacitan... kota yang terkenal dengan goanya ini pun menyimpan begitu banyak pantai yang menawan. Salah satu yang sudah tak asing lagi adalah pantai Srau. Pantai yang terletak di Dusun Srau, Desa Candi, Kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan ini menawarkan keunikan tersendiri.


Perjalanan dari kota Solo bisa ditempuh kurang lebih 3 jam perjalanan. Rute yang ditempuh jika berangkat dari Solo ada dua pilihan, yang pertama adalah via Ngadirojo dan yang kedua adalah via Pracimantoro. Jika mengambil via Ngadirojo maka rute yang diambil: Solo-Wonogiri kota-Ngadirojo-Baturetno-Pacitan, sedang jika lewat Pracimantoro: Solo-Wonogiri kota-Eromoko-Pracimantoro-Pacitan.

Kedua akses jalan di atas akan bertemu di jalan raya Wonogiri-Pacitan (pertigaan Gua Tabuhan) setelah sampai di sini lanjut saja perjalanan menuju arah pantai Teleng Ria (Pacitan kota). Setelah nanti bertemu dengan pertiga besar yang memisahkan jalur kendaraan besar (roda enam ke atas) dan kecil, belok ke arah kanan kemudian ikuti jalan saja hingga bertemu pertigaan belok kanan lagi. Nah setelah berbelok kanan terakhir tadi kita sudah memasuki jalan menuju pantai Srau. Hanya tinggal mengikuti petunjuk arah ke pantai Srau yang sudah ada. Atau jika masih bingung hal yang paling mujarab adalah bertanya kepada penduduk setempat.


Lokasi pantai Srau sudah ada di Google Maps

Retribusi masuk perorangan sebesar 5000 rupiah (2016), hanya berbeda 2000 rupiah ketika aku berkunjung di tahun 2012. Untuk retribusi sepeda motor sebesar 2000 rupiah sedang mobil kurang tahu, hehehe.
Jalan menuju pantai Srau sudah cukup mulus namun harus tetap berhati-hati jika membawa mobil karena jalanan ada yang menanjak dan lebar jalan yang sempit.
Begitu memasuki pantai kita akan langsung disuguhi hamparan pasir putih dan ombak yang menerjang khas pantai selatan. Ingat! Pantai ini memiliki tiga lokasi yang berbeda, sebelah timur (pantai pertama), kemudian sebelah selatan (pantai kedua), dan yang paling ujung adalah sebelah barat.

Sunset

Menuju sunrise

Pohon kelapa di area jalan pantai ini menjadi daya tarik sendiri menurut. Rumput hijau dengan pohon kelapa di sekelilingnya membuat pantai tambah nyaman. Aku sarankan untuk berkemah di pantai ini karena kita jarang menemui pantai di Jawa yang bisa menikmati panorama sunrise dan sunset dalam satu dekapan. Tetapi untuk keamanan kendaraan pribadi menjadi tanggung jawab pribadi namun menurutku pantai ini aman. Fasilitas seperti musholla, kamar mandi, hingga pendopo sudah tersedia. Begitu juga dengan warung penjaja makanan pun sudah tersedia. Jika memiliki hobi memancing pantai ini bisa menjadi salah satu tujuan.
Beberapa bukit karang bisa didaki untuk melihat terbit dan terbenamnya matahari dan menurutku di bagian selatan nampak bukit karang yang menyerupai kura-kura. Aku sih menyebutnya bukit kura-kura, hehehe. Nah jika di timur dan barat kita bisa melihat datang dan terbenamnya matahari maka di bagian selatan kita akan disuguhi pemandangan langsung menuju laut lepas dengan ombak khas samudera Hindia. Di bagian selatan ini pula ada bukit karang bolong yang menjadi daya tarik sendiri.

bukit kura-kura (?)

bagian selatan

karang bolong

Jika bermalam di pantai ini dan langit malam sedang cerah jalan lupa untuk menyaksikan ataupun mengabadikan Sang Galaxias alias "Dalan Susu" atau biasa disebut Milky Way, hehehe. Terlebih jika tahu setiap kisah yang bersemayam di tiap konstelasi bintang maka menyaksikan datangnya Sang Galaxias akan jauh lebih berkesan. Apalagi jika berada di atas bukit karang yang dihempas ombak ditemani deru angin malam yang menambah syahdu suasana.



salah satu yang ikonik dari Pantai Srau

Pantai yang bisa dibilang paket komplit, hehehe. Sunrise, sunset bisa disaksikan dalam satu pantai begitu juga dengan Sang Galaxias.
Yang terakhir adalah di mana pun kita berada tetaplah menjaga kebersihan suatu tempat. Entah di pantai ataupun gunung, nyampah itu tidak keren sama sekali!

Post a Comment

0 Comments