Ahhh... sejenak ingatan masa lalu langsung terngiang ketika suara canda dan tawa itu hadir. Bukan sebuah pertemuan yang mewah, hanya sebuah pertemuan sederhana antara kawan lama. Pikiran ini langsung bernostalgia ria dengan segala ingatan masa dahulu kala. Celoteh kala dulu, tingkah konyol kala dulu, candaan, dan segala yang terjadi di masa itu, masa dimana kita saling dipertemukan dan bersama menempuh dunia orang sipil. Pun dengan obrolan tentang diri kita masing-masing di waktu sekarang tak terlupakan. 23 Juni 2016 kita dipertemukan lagi, meski tak semuanya bisa hadir. Jarak dan waktu memang menjadi penghalang sementara diantara kita, tapi entah kapan nanti, pasti kita akan dapat bersua kembali dengan formasi penuh.
Ada rasa haru ketika bisa berkumpul lagi seperti ini. Di balik sebuah genggaman yang erat ketika tangan saling berjabat, ada rindu yang teramat. Di sudut ruangan sudah menunggu dua lelaki, pun baru berjalan menuju sudut ruangan itu dari kejauhan senyumanlah yang pertama menyapa, menyapa karena sudah lama tidak bersua. Satu demi satu berdatangan, berbalas sapa dan saling menanyakan kabar itu pasti! Namun pertanyaan yang selalu hadir adalah "Kapan sing meh nyusul rabi?" hahaha.
Tak ada yang berubah, semua masih terasa sama meski terkadang obrolan kita tak seperti dahulu. Badak, Tupai, Gajah, Tikus, Gondes, Gembul, dan masih banyak sapaan akrab untuk kita, hahaha. Pun juga sampai saat ini ketika bersua lagi yaa panggilan-panggilan sayang seperti itu yang terucap.
Ada hal yang tak pernah berubah ketika kita berkumpul, suara-suara kegaduhan yang kita timbulkan membuat rombongan kita paling ramai, hahaha.
Waktu terus berjalan pun demikian detik kian berdetak. Tak terasa pertemuan sederhana ini sudah harus berakhir. Senja kini sudah berganti menjadi malam ditemani temaram lampu di sudut ruangan itu. Sudut ruangan di mana kita sejenak dipertemukan kembali. Bukan Infras jika tak ada nongkrong, hehehe. Memang selepas berbuka bersama masih ada rindu yang tersisa tentang nostalgia dengan kawan lama. Beberapa ada yang mengakhiri perjumpaan singkat ini, namun ada yang juga yang masih ingin membunuh rindu yang kian menyiksa.
"Ayo, Murni." Begitulah ajakan si Tupai Tor Tor untuk sejenak berlama menuntaskan rindu yang tersisa.
Perjalanan menuju Murni aku dibonceng oleh Dik Tik, sepanjang perjalanan aku perhatikan ia nampak gelisah. Berulang kali menengok jam di tangan kirinya. Kali ini Dik Tik membawa kabar yang gembira, setelah tiga kali lebaran tak pulang akhirnya anak perantau Lampung ini bisa pulang kampung. Semoga niatnya memang benar-benar pulang kampung, hahaha ---if you know what i mean. Seperti yang pernah aku ungkapan ditulisan sebelumnya bahwa anak ini selalu ceria namun raut wajahnya tak pernah bisa berbohong untuk mengatakan bahwa ada beban yang sedang ditanggungnya. Entah apa itu aku tak tahu, kami pun hanya menerka-nerka saja. Hmmm mungkin Fariza yang paling tahu tentang anak ini, hehehe. Terkadang aku melihat Dik Tik sedang mencurahkan isi pikiran dan hati kepada kakaknya ini.
Ahhh... kapan terakhir kali kita nongkrong seperti ini? Aku rasa sudah lama sekali tak nongkrong seperti ini. Gelak tawa terus saja bersahutan tanpa menghiraukan sekitar. Membicarakan begitu banyak hal, entah tentang skripsi, pekerjaan, teman yang lain, atau siapa yang akan nyusul rabi? Hahaha, poin terakhir itu pasti saja hadir (lagi) ketika berjumpa kembali.
"Neng ndi Le?" pesan Wildan lewat BBM.
"Murni." Balasku singkat.
Lama setelah pesan itu, ia baru datang ketika segelas kopi hitam tanpa gula yang aku pesan hanya menyisakan ampasnya saja. Selang beberapa menit perjumpaan ini pun berakhir dan satu per satu pun pulang, menyisakan sebuah cerita baru dengan kawan lama perihal sebuah nostalgia.
Entah, kapan kita akan berjumpa lagi. Tahun depan mungkin akan sulit untuk kita bersua. Jarak dan waktu membuat kita sedikit terhalang.
Bertemu lagi dengan kalian adalah suatu momen yang indah. Aku tak bisa jika harus bersedih ketika bersama kalian. Duka yang ku rasa seakan sirna seketika ketika kita saling bersua. Kalian benar-benar menakjubkan!
"Lama tak jumpa. Sudah mulai susah ngumpulinnya, udah mencah kemana-mana. Ini sebagian kecil dari pecahan itu." ~ Tupai.
Dan yang terakhir adalah ketika kalian menemukan teman yang baru jangan pernah lupakan teman lama. Karena "kita membutuhkan teman lama untuk membantu kita bertumbuh dewasa dan teman baru untuk membantu kita tetap muda." ~ Letty Cottin Pogrebin.
Sampai jumpa lagi, Hei Teman Seperjuangan.
0 Comments