Sendratari Ramayana Balekambang: Sinta Ilang

Gerimis kembali menyapa ketika sampai di pintu timur Taman Balekambang. Yaa, itu menandakan bahwa gelaran Sendratari Ramayana Open Stage Taman Balekambang dipindah ke gedung kesenian taman Balekambang. Ketika aku sampai ternyata sudah hampir penuh penonton namun sedikit beruntung masih dapat tempat duduk di deret depan. Janganlah bertanya dengan siapa aku menonton gelaran yang bertajuk budaya ini. Yo mesti dewe! hahaha.
Mengambil lakon Sinta Ilang yang dipentaskan oleh sanggar Pincuk Balekambang. Alunan nada gamelan yang melantun lirih namum penuh dengan rasa mengawali gelaran ini. Tabuhan kendang yang penuh energi menarik perhatianku. Rasa tiap kandangannya begitu terasa.
Masih sama dengan bulan-bulan yang lalu sebelum ke acara inti dipentaskan dahulu tari pembuka.

Pertama adalah tari Bledug dari sanggar Pincuk.
Bledug disini bukan debu yang beterbangan tetapi nama anak gajah dalam bahasa jawa. Sesuai namanya tarian ini menggambarkan tingkah laku seorang Bledug. Penekanan gerakan tari pada gerak-gerak anak gajah. Semua penari tari Bledug ini adalah anak kecil. Aku tak akan berkomentar banyak jika yang menarikannya anak kecil karena sudah mau tampil menari yang bernuansa budaya saja sudah sangat aku apresiasi. Gerakan yang sedikit salah-salah malah terkesan lucu.

Kedua adalah tari Bondan Tani dari sanggar Galuh Budaya
Tari Bondan pada dasarnya menceritakan tentang seorang ibu yang dengan penuh kasih sayang merawat anaknya hingga nanti dewasa. Tetapi tari Bondan itu sendiri terbagi atas tiga yaitu Tari Bondan Cindogo dimana tarian ini bercerita tentang kasih sayang seorang ibu yang pada akhirnya anaknya meninggalkan dunia terlebih dahulu, kemudian Tari Bondan Mardisiwi yang mana tari ini tentang seorang ibu yang bahagia dikaruniai anak pertama dan yang terakhir.adalah Tari Bondan Tani. Tari Bondan Tani menggambarkan tentang kewajiban seorang ibu mengasuh anak dengan penuh kasih sayang tetapi ia juga membantu suami untuk bertani.
Ketika ditengah tarian tiba-tiba lagu pengiring mengalami masalah teknis alhasil lagunya mati. Tapi anak-anak ini tetap melanjutkan tariannya meski tanpa lagu pengiring. Satu attitude yang bagus meski dari wajah mereka terlihat sedikit bingung mau lanjut atau tidak dan akhirnya mereka melanjutkan tarian itu.

Ketiga adalah tari Manuk Dadali dari ibu-ibu yang anaknya tergabung dalam sanggar Galuh Budaya.
Iringan tari ini seperti judulnya, iya Manuk Dadali. Jadi secara garis besar tari ini bercerita tentang lagu Manuk Dadali.

Pembuka yang terakhir adalah tari Piring dari sanggar Pincuk.
Tari yang khas sekali dengan nuansa ranah Minang. Tari ini menggambarkan tentang budidaya bertanam padi yang menjadi mata pencaharian masyarakat Minang tempo dulu.

Setelah itu masuk kedalam sajian inti yaitu Sendratari Ramayana Open Stage Taman Balekambang dengan lakon Sinta Ilang dari sanggar Pincuk.

Sajian dibuka dengan berlatar di Alengka dimana ada Dasamuka berserta para bawahannya. Tak lama kemudian datanglah Kala Marica yang siap menerima perintah dari Rahwana. Kala Marica diperintahkan untuk mengecoh Rama sehingga Rahawa dapat dengan mudah menculik Sinta.
Selanjutnya adegan berganti ke Hutan Dandaka tempat dimana Rama, Sinta, dan Lesmana mengasingkan diri. Tiba-tiba muncullah seekor kijang kencana yang menarik perhatian Sinta. Sinta yang terpesona akan kecantikan kijang kencana memohon kepada Rama untuk menangkapnya. Rama kemudian menyetujuinya dan segera menyusul kijang kencana itu. Sebelum pergi Rama meminta Lesmana untuk menjaga Sinta.

Kemudian adegan beralih ketika Sinta yang sendirian di hutan tiba-tiba datang seorang Brahmana yang meminta tolong karena ada lingkaran yang dibuat Lesmana Brahmana itu tak bisa mendekati Sinta. Karena Brahmana itu tak bisa mendekati Sinta akhirnya Sinta yang merasa iba maju mengulurkan tangannya untuk memberikan minum. Di saat itu juga Brahmana tadi berubah menjadi Dasamuka dan langsung menarik Sinta. Dasamuka akhirnya berhasil membawa Sinta tetapi ditengah perjalanan ke Alengka ia bertemu dengan Jatayu. Terjadilah perang antara Rahwana dan Jatayu. Pada akhirnya Jatayu kalah dan terhunus ke tanah karena kedua sayapnya dipatahkan oleh Rahwana.

Sementara itu Lesmana berhasil menyusul Rama yang sedang berburu kijang kencana tadi. Akhirnya Rama berhasil memanah kijang kencana itu dan kemudian kijang itu berubah menjadi Kala Marica. Rama kemudian menyadari ada yang tidak beres kemudian segera kembali ke tempat Sinta. Sesampainya disana Sinta tidak ada lantas Rama dan Lesmana mencarinya.

Ditengah pencarian Sinta mereka berdua bertemu dengan Jatayu yang sudah sekarat bersimpuh lemah di tanah. Jatayu menceritakan apa yang terjadi pada dirinya dan akhirnya Rama juga Lesmana tahu bahwa Sinta diculik oleh Dasamuka dan dibawa ke Alengka.
Selanjutnya usai sudah gelaran Sendratari Ramayana Open Open Stage Taman Balekambang ini.


Cukup puas dengan penampilan malam ini hanya ekspresi dari pemain saja yang kurang dan saat adegan perang yang kurang greget. Tetapi dari sisi penabuh gamelan sangat puas apalagi penabuh kendangnya. Kendangane manteb.

Untuk bulan April ini gelaran Sendratari Ramayana Open Stage Taman Balekambang diadakan tanggal 22 April 2016.
Jika sedang berkunjung di kota Solo pada tanggal itu atau mau menyaksikan gelaran ini silakan monggo pinarak. Acara ini gratis.

Sampai ketemu digelaran bulan April ini.
Salam budaya.

Post a Comment

0 Comments