Rasa lelah masih menyelimuti tubuh kami, tapi semangat menuju Malang membuat rasa lelah sedikit memudar. Perjalanan ke Malang dari Kediri bisa dicapai dengan dua rute, rute pertama dengan melewati Blitar dan rute kedua melewati Batu dan kami memilih rute via Batu.
Hari mulai gelap dan kendaraan semakin padat tetapi kami baru seperempat jalan. Jalan yang gelap membuat kami tak bisa melihat apa yang ada dikanan kiri jalan.
"sem, nyowo songo kie si fariza" batinku, hahaha, jalanan yang ramai dan berkelok-kelok namun tetap bisa dengan kecepatan tinggi.
Kami berhenti dahulu di pasar (entah apa nama dari pasar ini, kami tak tahu, hehehe) sembari istirahat dan melegakan bokong yang sudah kaku dan panas, hahaha. Si Apif mencari kunyit putih, entah buat apa, tapi alhasil tidak ada, ibu-ibu pedagang disana mengarahkan kami ke pasar Batu mungkin disana ada. Selesai istirahat kami lanjutkan perjalanan dengan gas penuh. Sesekali kami terjebak ramainya jalan sehingga memperlambat perjalanan kami. Lama sekali dalam perjalanan menuju Malang ketika weekend tiba. Sampai di Batu kami terjebak macet beberapa menit. Memasuki Kota Malang jalanan sudah sangat padat, meski malam hari kami masih menemukan angkot berkeliaran mencari penumpang dan angkot di Malang ini banyak sekali jurusannya.
Kami berhenti dahulu di pasar (entah apa nama dari pasar ini, kami tak tahu, hehehe) sembari istirahat dan melegakan bokong yang sudah kaku dan panas, hahaha. Si Apif mencari kunyit putih, entah buat apa, tapi alhasil tidak ada, ibu-ibu pedagang disana mengarahkan kami ke pasar Batu mungkin disana ada. Selesai istirahat kami lanjutkan perjalanan dengan gas penuh. Sesekali kami terjebak ramainya jalan sehingga memperlambat perjalanan kami. Lama sekali dalam perjalanan menuju Malang ketika weekend tiba. Sampai di Batu kami terjebak macet beberapa menit. Memasuki Kota Malang jalanan sudah sangat padat, meski malam hari kami masih menemukan angkot berkeliaran mencari penumpang dan angkot di Malang ini banyak sekali jurusannya.
Melewati kampus putih, dan akhirnya sampai di UB. Fariza mencari membeli ma*chi ~ itu jajanan keripik pedas berlevel ~. Selagi menunggu Fariza membeli jajanan itu kami menikmati beberapa singkong keju yang dibawa dari rumah pacarnya Fariza.
"wis teko Malang, cah" ujar si arif
"hahaha...."sahut kami dengan gelak tawa
Kami tiba disini hampir jam sembilan malam dan akhirnya kami tak jadi ke alun-alun Malang dan balik lagi menuju Batu dengan tujuan Batu Night Spectacular (BNS). Perjalanan menuju BNS sama seperti ketika menuju UB. Jalanan yang ramai masih sama seperti tadi.
Sekitar jam setengah sepuluh kami sampai diparkiran BNS dan ramai sekali disini. Biaya masuk kesini 10000 rupiah. Udara dingin begitu menusuk mungkin karena kami terlalu lelah, dari sini kita bisa menikmati indah lampu-lampu kendaraan yang sedang menuju Batu.
"duuookk...." suara terbentur
"wkwkwk...." tawa kami melihat itu
ternyata ada anak kecil yang menabrak kaca di wahana ruang kaca, begitu kerasnya suara, mungkin sakitnya juga, hahaha, bukan ditolong tapi malah kami tertawa sendiri, wkwkwk.
Lama disini kami putuskan untuk mencari penginapan disekitar sini, sembari menunggu yang lain, aku dan Apif menghangatkan diri dengan sebungkus penthol hangat dan itu cukup untuk mengganjal perut.
Bertolak meninggalkan area BNS, kami mencari penginapan disekitar Songgiriti, sudah masuk ke hotel sana, vila sana, tanya ke calo, tapi semuanya penuh.
"wis neng pom e mau wae" saran Aziz
dan kami pun langsung cuss pom. Hawa dingin membuat tangan kami mati rasa, mungkin karena terlalu capek.
dan akhirnya kami pun tidur di pom bensin, hahaha.
"sing jogo motor gantian wae" ujar Gilang
"oke" jawab kami
aku dan gilang jadi yang pertama jaga malam, tapi akhirnya kami semua pun tertidur, hahaha.
pagi-pagi kami terbangun karena ada orang yang sedang ibadah. kami bangun satu persatu dan mengumpulkan energi untuk perjalanan pagi nanti. Mentari pagi mulai menghangatkan udara yang dingin. Sekitar pukul tujuh kami sudah siap untuk melanjutkan perjalanan.
dan perjalanannya adalah pulang ke Kediri, hahaha, kami sudah sangat lelah dan memutuskan untuk pulang saja. di kota orang, bermodalkan nekad, yang penting selamat, hehehe.
sebelum pulang kami mampir dahulu untuk mengisi perut. Segelas kopi panas dan mie kuah panas melengkapi pagi kami.
![]() |
mie hangat |
Mie-nya sih berkepul-kepul uapnya tapi tak terasa panas dilidah, begitu juga dengan kopinya.
selesai menikmati makan pagi perjalanan kami lanjutkan menuju rumah fariza. jalan yang kita ambil sama saat kita menuju Malang kemarin malam. Sekitar pukul sebelas kami sampai dirumah fariza lagi. Istirahatkan badan dan makan lagi, hahaha. Siang ini kami gunakan untuk memulihkan tenaga sehingga sore nanti masih bisa lanjut perjalanan lagi.
tapi si arif sudah ditelpon bapaknya untuk pulang, dan akhirnya kami putuskan pulang sore itu juga.
Matahari mulai menuju ufuk barat menandakan sore sudah datang. Semua persiapan pulang beres, kami berpamitan dengan keluarganya fariza dan perjalanan menuju solo pun dimulai.
Rute yang diambil sama saat menuju ke Kediri.
Sekitar pukul sembilan kami sudah sampai si Solo meski ditengah perjalanan pulang saya dan fariza "tersenggol" bus SK, namun masih selamat.
Itulah perjalanan perdana Enam Lelaki Infras.......
Coban Rondo - Gunung Kelud - Makam Soekarno - Pantai Pasir Putih , semua tujuan yang tertuliskan di spanduk MMT tak ada yang didatangi, wkwkwk
meski banyak rencana yang gagal atau bisa dikatakan melenceng dari tujuan utama tapi perjalanan ini sangat mengesankan.
Perjalanan bisa dikatakan dengan modal nekat saja.
Dari yang tersenggol mobil di Malang, lampu motor ai Apif mati, hingga aku dan fariza tersenggol bus SK, dan semua cerita perjalanan ini m, tetap akan membekas dihati.
Terimakasih Kawan sudah memberikan waktumu, semoga kita masih bisa berpetualang ini nantinya.....
Sampai bertemu di Petualangan Infras lainnya...........
0 Comments