Pakelonan Jalan-jalan Realita dalam Petualangan, yap itulah kisah kami dalam petualangan camping ceria :)
![]() |
Ide untuk melakukan camping ceria ini sudah berhembus sekitar satu semester lebih lamanya, seperti biasa dari perbincangan santai ngobrol asik dan mendengarkan mas kost (tetua di Pakelonan) ceria tentang tempat camping kita dari hal-hal lucu hingga hal yang berbau mistis ditempat camping.Tapi ide ini terealisasikan kurang lebih hampir satu tahun setelah ide ini muncul.
Kesibukan sebagai orang teknik terlebih saat berhadapan dengan tugas akhir kesempatan untuk jalan-jalan bareng atau sekedar kumpul ngopi lucu pun mulai jarang. Seketika ide ini muncul lagi, yaap langsung bisa terealisasikan mungkin sudah jenuh dengan yang namanya tugas akhir. Kali ini tidak ada jarkom yang bertebaran, hanya para penghuni PAKELONAN saja yang ikut, total dari kami ada bersembilan orang; saya, azis nugroho, apif nur imam, fariza rubawi, budiawan, nicky lauda, rochmad kuncoro, arif fitri, dan mas tio sang tetua
Kesibukan sebagai orang teknik terlebih saat berhadapan dengan tugas akhir kesempatan untuk jalan-jalan bareng atau sekedar kumpul ngopi lucu pun mulai jarang. Seketika ide ini muncul lagi, yaap langsung bisa terealisasikan mungkin sudah jenuh dengan yang namanya tugas akhir. Kali ini tidak ada jarkom yang bertebaran, hanya para penghuni PAKELONAN saja yang ikut, total dari kami ada bersembilan orang; saya, azis nugroho, apif nur imam, fariza rubawi, budiawan, nicky lauda, rochmad kuncoro, arif fitri, dan mas tio sang tetua
Tanpa sang tetua |
Persiapan hari keberangkatan sangat sibuk, beli ini itu sampai pinjam tenda dome. Rencana kami berangkat pukul 16.00 tetapi karena sang tetua baru datang jam 18.00 alhasil kami berangkat selepas maghrib. Mendung dan berangin membuat kami sedikit ada rasa untuk membatalkannya tapi kami nekad saja karena sudah dipersiapkan sebelumnya.
Camping ceria kami berada di lereng gunung tepatnya berada didesa tlogo dlingo (dekat vihara lawu), perjalanan kesana dari solo kurang lebih 2 jam perjalanan
Ditengah perjalanan kami istirahat sejenak untuk menghangatkan diri dari gerimis disekitar pasar tawangmangu. 30 menit kami menikmati istirahat disini bertemu pendaki yang baru turun dari lawu.
45 menit perjalanan setelah istirahat kami sampai digerbang masuk area tlogo dlingo, awalnya melintasi rumah penduduk tapi semakin kedalam kami hanya melihat gelap dan jalan setapak yang diterangi lampu motor, sempat beberapa motor "mblusuk" termasuk motor sang tetua, hahaha
Setelah melewati jalan yang cukup "menyenangkan" kami sampai dilokasi camping ceria masih ditemani dengan rintikan gerimis.
Waktu istirahat di dekat pasar Tawangmangu |
Waktu istirahat di dekat pasar Tawangmangu |
Tak panjang lebar kami pun langsung mendirikan tenda dengan sorotan cahaya lampu motor untuk penerangan. Tak butuh waktu lama tendapun berdiri.
Setelah tenda berdiri hal pertama adalah masak air untuk menyeduh kopi dan mie (memang nikmat menyantap kopi disuhu dingin). Selagi memasak air sebagian dari kami turun ke sendang mencari air untuk persediaan air selanjutnya, sebagian mencari kayu, dan sisanya jaga tenda.
Seperti biasa anak-anak pakelonan pun tak kalah eksis, jepret sana jepret sini
Susah payah membuat api unggun dengan kayu basah |
Selalu eksis meski hanya para lelaki |
Ditemani hangatnya api unggun kami nikmati acara saling ngobrol satu sama lain. lebih banyak dinikmati dengan tongsis sij sebenarnya, hahaha. Hal menyasikkan itu pasti cepat berlalu, dan tak terasa waktu malam begitu cepat, dan yapp ngopi asik sampai api unggun lucu mengantar malam kami begitu cepat. Kami membawa dua buah tenda dan parahnya kami (saya,fariza,nicky,arif,dan mas tio) berada dalam satu tenda yang notabene bertubuh yang cukup subur.
Dalam tenda pun saya dan mas tio masih ngobrol asik soal pendakian maklum kami berdua sama-sama suka mendaki. Ditenda sebelah yang bertubuh mungil-mungil masih.saja ribut tak jelas, hahaha
Malam semakin larut dan kami semua tidur dengan berbalut kedinginan.
Sembur sana sembur sini |
mas tio dan si arif menikmati malam berdua |
Pagi harinya kami explorer disekitar kawasan tlogo dlingo tapi si arif tidak ikut karena sakit (sakit *tittt* sensor)
Gara-gara sakit *sensor* |
Jalan-jalan pagi menikmati udara pegunungan, menyusuri jalan dan kami sampai di area hutan pinus atau hutan twillight. tak butuh waktu lama untuk sampai di kawasan hutan pinus tlogo dingo.(tempat ini biasa digunakan untuk latihan menembak para tentara).Mungkin perjalanan kali ini dihiasi dengan aksi narsis tongsis
Menuju hutan twilight |
Background Gunung Lawu |
Tak pernah bosan eksis meski lagi bersih-bersih diri |
Puas dihutan twillight kami memutuskan untuk segera pulang, tapi ada insiden kecil dimana kami tertahan hingga 4 jam karena area camp kami dijadikan tempat latihan tentara nasional indonesia.
Tenda sudah rapi dikemas tapi kami putuskan untuk didirikan lagi satu guna berlindung dari terpaan gerimis. Satu tenda diisi delapan orang dan itu sesuatu banget, hahaha. Tapi si adek kecil dari kalimantan barat diluar berselimutkan mantol
Pagi di Hutan Pinus Tlogo Dlingo |
Entah apa maksud mereka |
Eksis lagi |
Lama menunggu dan akhirnya bisa pulang juga, setelah azis menanyakan kepada bapak-bapak TNI, dan ternyata latihannya sudah selesai satu jam yang lalu -____-
Dan saatnya pulang ditemani syahdunya gerimis.....
Itulah Pakelonan Jalan-jalan Realita dalam Petualangan tunggu filmnya rilis segera dan tunggu juga The Journey Chapter 4
Trailer dari Pakelonan Jalan-jalan
0 Comments